Catatan Kecil di Rembug Ekonomi Kreatif
Pada tanggal 8 April 2021 mulai pukul 08.00 – 15.10 WIB, hadir sebagai pemantik diskusi dalam Kegiatan REMBUG EKONOMI KREATIF yang dilaksanakan oleh Bidang Perencanaan Ekonomi dan SDA BAPPEDA Kota Malang. Saya memberikan “Provokasi” untuk membangun SIKIM (Sindikat Ekonomi Kreatif Kota Malang). Yang pondasinya kerjanya adalah KOM (Kolaborasi, Orkestrasi & Mobilisasi). Dengan prinsip kerja SIP (Solid, Idealis & Profesional). Jika digabungkan menjadi: SIKIM SIP.
Tentu saja, saya juga memberikan tawaran RENCANA AKSI agar SIKIM SIP bisa benar-benar direalisasikan. Tujuan utamanya ada tiga, yaitu: (1) Kota Malang sebagai Daerah Pendidikan Internasional; (2) Kota Malang sebagai Epicentrum Ekonomi Kreatif di Indonesia; dan (3) Kota Malang sebagai Pusat Warisan Budaya Nusantara.
Lima Pokja Strategis, Medan Kerja, Aktor Penggerak dan Timeline Rencana Aksi, juga sudah saya berikan gambarannya. Salah satunya adalah perihal Creative Space & Syndicate, yang akan diinisiasi di GOR Ken Arok, sebagai Epicentrum Wisata Ekonomi Kreatif di Kota Malang.
Rembug terlaksana lebih dari 7 jam! Dan dilaksanakan dengan intensitas curah gagasan yang TSM (Terstruktur, Sistemik & Masif). Waktu 7 jam tersebut, ternyata masih belum cukup. Maka, kita semuanya bersepakat untuk diadakan lagi Rembug Ekonomi Kreatif Sesi #2.
Rembug ini melibatkan 17 perwakilan sub sektor Ekonomi Kreatif. Ditambah dengan perwakilan dari Komunitas Racing (Pembalap) dan Pelestari Burung Berkicau di Kota Malang. Lantas, apa hubungannya Komunitas Racing dan Komunitas Burung Berkicau, dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya dalam bidang Perencanaan Ekonomi Kreatif dan SDA di Kota Malang?
Nah, itulah salah satu alasan diantara 7 alasan kenapa harus dilaksanakan lagi kegiatan Rembug Ekonomi Kreatif Sesi #2 di Kota Malang.