KOTA MALANG- Kepala Bidang Perindustrian Diskopindag Drs. Fahmi Fauzan AZ, M.Si berpesan kepada para pelaku Usaha Mikro dan Industri Kecil Menengah (UM dan IKM) Kota Malang agar tetap produktif di masa pandemi dengan tetap menjaga kesehatan dan memberlakukan protokol kesehatan, serta membangun jejaring usaha. “Pandemi jangan jadi paranoid, tetap bekerja dan produktif dan menjaga kesehatan,” pesan Fahmi (14/8) dalam sambutannya dalam acara pelatihan Program Recovery Economy Kota Malang di Ruang Wijaya Kusuma STIE Kartanegara, Jl. Cengger Ayam1 No.5 Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.
Terkait dengan situasi pandemi, pshycal distancing itu penting, namun berjejaring juga penting terutama dalam berproduksi agar stabilitas ekonomi tetap terjaga bahkan meningkat. “Kemudian informasi bahwa kita sebagai produsen terutama bidang kuliner, telah menerapkan protokol kesehatan itu penting didapatkan konsumen,” tandas Fahmi. Bukan saatnya bersaing tanpa berjejaring. Senada disampaikan CEO Malang Gleerr, Wahyu Eko Setiawan bahwa pandemi mengajarkan kita untuk membuka pikiran bahwa bersaing secara tidak berjejaring bukan jaminan untuk bisa bertahan.
“Beberapa perusahaan maupun usaha mikro dan industri kecil menengah yang sudah terkenal saya lihat tumbang di masa pandemi ini, namun para pelapak kecil maupun usaha yang baru tumbah justru eksis,” ungkap Sam Wes sapaan akrabnya. Kuncinya adalah berjejaring dan produk yang inovatif yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya industri berbasis komunitas Omah Difabel Lingkar Sosial yang menaungi para pekerja wirausaha penyandang disabilitas di Kota Malang. Di masa pandemi ini omset mereka justru meningkat, sebab produksinya yang inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu masker filter dan baju hazmat atau alat pelindung diri (APD) bagi medis.
Bagaimana teknis pemasarannya? Untuk mendapatkan pembeli/ job order, Omah Difabel yang berkantor di Jl Sasando Nomor 9, Tunggul Wulung, Lowokwaru, Kota Malang ini bekerjasama dengan Puskesmas, Rumah Sakit, beberapa komunitas peduli Covid-19 termasuk Relawan HGTT, juga lintas organisasi perangkat daerah dan perusahaan swasta. Sebagai informasi, salah satu bentuk keberlanjutan even ini adalah digelarnya sekira 300 stand bazar dan pameran yang akan memajang serta menjual berbagai ragam produk UM dan IKM di Kota Malang bulan Oktober nanti. Semua stand disediakan secara gratis bagi para pelapak. Ada ribuan pelaku usaha di Malang, lantas siapakah yang berhak menempati stand di even mendatang? “Mereka yang tergabung sebagai anggota pelapak di malanggleerrr.com, serta sesuai peringkat trafik transaksinya,” pungkas Sam Wes. (Ken)